68. Tidak Setuju Cerai Bersikeras Tetap Ingin Melanjutkan Perceraian

Tidak Setuju Cerai, Bersikeras Tetap Melanjutkan Perceraian

Menghadapi situasi dimana anda digugat cerai oleh pasangan anda haruslah siap, tabah dan mengerti bagaimana menjalani persidangan cerai nya di pengadilan. Anda harus ketahui bahwa proses perceraian di pengadilan, tidak memerlukan persetujuan dan tandatangan si tergugat. Oleh sebab itu anda sebaiknya mengetahui langkah-langkah apa yang terbaik menghadapi situsi tersebut, sebagai berikut:

 

Berusahalah baik dan ramah dengan pasangan anda. Ajaklah bicara baik-baik dan bertanya apakah benar ia sudah mendaftarkan gugatan cerai. Jika iya maka tanyakan di pengadilan apa dan dimana ia mendaftarkan gugatan cerai tersebut.

 

Lalu cobalah ajak berdamai dengan menyarankanya mencabu gugatannya itu dengan solusi membuat surat kesepakatan bersama; Jika ia tetap ingin melanjutkan perceraian maka, anda harus menunggu surat panggilan sidang dari pengadilan;

 

Menghadiri persidangan. Jika anda tidak setuju untuk cerai maka janganlah anda justru tidak menghadiri persidangannya karena jika 3x berturut-turut dipanggil oleh pengadilan anda tidak pernah hadir maka sidang akan tetap berjalan, sehingga hak anda untuk membantah dalil-dalilnya menjadi hilang;

 

Hadirilah setiap jadwal persidangannya, bantahlah argumen-argumen alasan cerainya dan ajukanlah argumen-argumen dan bukti-bukti bahwa hubungan perkawinan anda masih bisa diperbaiki.

 

Selain masalah di atas, anda harus sadari bahwa permasalahan inti dari perkara perceraian adalah masalah “hati” si penggugat yang sudah tidak berkenan lagi hidup bersama anda. Oleh sebab itu cara terbaik agar ia mau mencabut gugatanya adalah dengan cara pendekatan hati.

 

Berusalah berubah dan ramah agar anda dan pasangan anda dapat duduk bersama mensolusikan permasalahannya. Adapun hal-hal yang mungkin dapat diusahakan agar tercipta pembatalan/pencabutan gugatan cerai:

 

Tunjukan sikap positif, ramah dan terbuka, agar terjalin komunikasi untuk tercapainya perdamaian diluar persidangan. [Ingat, bahwa masalah utama perceraian adalah “komunikasi”];

 

Ajaklah pasangan anda ke hal yang bersifat keagamaan (contoh: menemui dan konsultasi dengan seorang ustad atau ajak pergi umroh atau kebaktian bersama atau menemui seorang pastur untuk konsultasi pernikahan);

 

Dekati atau buka komunikasi dengan pihak keluarga besarnya. Carilah pihak yang dituakan dari pihak pasangan anda, mintalah saran atau ajaklah pasangan anda menemuinya dan mencari solusi bersama;

 

Ajaklah untuk mau membuat surat kesepakatan bersama yang isinya mencantumkan hal-hal yang ia tidak inginkan dan yang ia inginkan dari ibu, begitupun sebaliknya.

 

Jadikanlah surat kesepakatan itu sebagai konsekwensi ia mencabut gugatan cerai, dan bilamana nanti diantara salah satu pihak ada yang melanggar kesepakatan itu maka barulah ia boleh menjaukan gugatan cerainya lagi tanpa anda halang-halangi.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *