Alasan Mengapa Seseorang Bercerai? Jasa Pengacara Ponorogo
Contents of Article
Perceraian sepatutnya tidak pernah terjadi dalam pernikahan. Berbagai alasan membuat banyak orang lebih memilih untuk bercerai daripada berusaha mempertahankan pernikahan.
Sayangnya, kebanyakan alasan seseorang bercerai hanyalah karena masalah sepele yang sebenarnya dapat segera diatasi.
MENGAPA SESEORANG BERCERAI?
Berikut ini beberapa problem yang sering dijadikan alasan seseorang bercerai. Lima alasan yang sering dijadikan alasan bercerai yaitu:
Alasan 1: Saya merasa jauh dengan pasangan saya
Penyebab: Pekerjaan mungkin mengharuskan Anda dan psangan menghabiskan waktu yang cukup lama secara terpisah. Waktu yang dihabiskan untuk berkumpul dengan teman, melakukan hobi juga menjadikan semakin sedikit waktu yang dihabiskan dengan pasangan hidup.
Solusi: Coba periksa kembali jadwal Anda. Prioritaskan waktu untuk dihabiskan bersama pasangan.
Pekerjaan mungkin tidak dapat dielakkan, tetapi waktu-waktu yang Anda habiskan untuk sekadar jalan dengan teman atau melakukan hobi dapat dikurangi. Atau, ajaklah pasangan Anda melakukan hal tersebut bersama-sama.
Secara teratur, sisihkan waktu untuk berbicara dan menceritakan perasaan masing-masing, misalnya setengah jam sebelum tidur. Kebersamaan pada sepasang suami istri menjadi sesuatu yang penting untuk kelangsungan pernikahan.
Alasan 2: Saya tidak mendapatkan apa yang saya inginkan dan butuhkan dari pernikahan
Penyebab: Sebagai manusia yang tidak sempurna, memang kita terbiasa memikirkan apa yang dapat diperoleh.
Akibatnya, kecenderungan manusia adalah melihat sisi negatif dari pasangan.
Solusi: Janganlah berpikir untuk memperoleh sesuatu dari pernikahan Anda. Sebaliknya, kembangkan semangat memberi pada pasangan tanpa mengharapkan imbalan.
Alasan 3: Kami sudah tidak cocok, tidak ada rasa cinta dan respek antara saya dan dia
Penyebab: Kesibukan, seringnya pertengkaran atau pikiran negatif kepada pasangan dapat menghancurkan rumah tangga.
Berlibur berdua dapat menjadi pilihan. Tetapi, yang lebih utama adalah berusaha agar menjalankan kewajiban sendiri. Misalnya, sebagai istri, berupayalah menjadi istri yang baik dengan menunjukkan espek kepada suami.
Ini akan membuat suami dihargai dan akan menyayangi Anda. Begitu pula dengan suami yang tidak bertindak diktator dalam memimpin rumah tangganya dan jadikan istri sebagai partner bukan sebagai pesuruh.